Catatan

Tunjukkan catatan dari April, 2017

Sang Bintang

Gelap malam terhias bintang Hingga langit menafsirkan keindahan Terbentang samudra ditengahnya Yang dikelilingi ikan dan bintang Angin sebagai pelengkap Dan aliran air sebagai penenang Sekilas bintang jatuh kutatap Memohon apa yang kupikir Langit yang kutatap keindahannya Tiba-tiba pudar tergerus awan hitam Semua keindahan yang terbentang Kini hanya diselimuti oleh kegelapan Selintas kulihat satu bintang Dia masih bersinar terang sendiri Disaat teman-temannya ketakutan Kulihat tak ada takut menyelimutinya Ku lantas memohon agar bintang itu tetap bersinar terang Dan memberi keyakinan pada yang lain Agar tak takut bersinar Walau sang awan hitam sedang mengintai

malam

Malam pekat dingin menakutkan Angin mengalir kencang Takut kurasa Sunyi Sehelai selimut lapisi tubuhku Bersama kehangatan cinta Dalam kegelapan Mataku Kudengar hentakkan kaki kuat Bingung kurasa pikirku Malam dingin Menakutiku

Lihatlah Dan Rasakan

Nyanyian syahdu di tepi hutan Membuat mataku ingin terpejam Diiringi kicauan burung dan hentakkan kaki rusa Semua mahkluk pun ingin saling menari Tapi kini semua itu tak terlihat dan tak terdengar lagi Semua ini karna keserakahannya Dia yang tak punya belas kasih Seenaknya memotong pohon dari akarnya Dia yang tak punya pikiran tentang alam Yang ada di otaknya hanya uang dan uang Kapankah ini kan berakhir Kapankah keserakahan manusia kan seleasi Apakah menunggu alam akan membalasnya Baru kalian berhenti melakukan kerusakan

Perjuangan Sahabat

Butir butir kaca berjatuhan Membuat hatiku terbuka Dentuman lonceng keras Membuatku memikir dalam Suara tangis yang merasuk telinga Membuat diriku sadar Tentang arti kehidupan Dan tentang arti persahabatan Ku baru tahu apa arti sahabat Mereka yang slalu membantu Walauku tak menganggap mereka ada Mereka yang slalu memberi nasehat Meski mereka tahu ku tak pernah mendengarkan Mereka yang slalu memberi semangat Disaat aku rapuh dan ingin hancur Tapi kuslalu diam tak berkata kepada mereka Ku tak pernah berkata terima kasih kepada mereka Tapi sekarang baru aku mengerti sahabatku Apa arti yang terpenting dari persahabatan Terima kasih sahabatku Atas semua yang tlah kau beri padaku

Sahabat Sejati

Lihatlah sang mentari Yang selaluTersenyum dan menyapa dengan sinarnya Lihatlah sang angin Yang selalu ceria berlari kesana kemari Lihatlah sang batu Yang tak pernah mengeluh walau ujian selalu menimpanya Lihatlah pula sang air Yang selalu tenang walau masalah sedang mengintai Apakah kau tak bisa melihat Apakah kau tak bisa merasakannya Dunia bukan hanya mengujimu Rasakanlah penderitaan yang lebih berat daripada penderitaanmu Apakah kau masih mengeluh tentang takdirmu Apakah dirimu sudah mengerti tentang semua ini Lihatlah kami sahabatmu Kami akan membantumu Meskipun bertaruh nyawa

Penantian Cinta Sejati

Apa kabar dirimu yang disana Yang pergi jauh meninggalkan hati Ingatkah engkau pada diriku Masih kenalkah engkau pada diriku Jika kau sudah lupa maka tak apa Mungkin kau sudah dengan yang lain Tapi tak apa buatku Ku akan tetap menunggu dan setia Jika mungkin kau kembali Atau juga kau tak kembali Aku akan tetap berdiri Menantikan senyummu Diatas perahu berwarna jingga Hingga saat itu tiba aku akan tetap Menunggumu sampai ajal menjemputku

Lembar Baru Cintaku

Cinta itu Lima kata yang membuat orang gila Cinta itu Satu kata yang dapat membunuhmu atau malah menyembuhkanmu Aku memang tak mengerti cinta Tapi aku tahu seberapa jahat cinta itu Aku juga pernah terluka Yang membuat duniaku hancur Menjadi serpihan-serpihan debu Namun sekarang ku menemukan cinta lagi Apakah itu cinta sejati atau hanya cinta yang semu Sebenarnya kuingin merasanya lagi Tapi tak tahu kenapa Aku merasa takut dan gemetar Apakah ku masih takut untuk bercinta Atau aku memang ditakdirkan mencinta satu kali bukan dua kali Tapi aku harus berani memulai lagi Jika ku takut mungkin aku akan mati dalam lubang trauma ini Hatiku dan pikirku Telah memutuskan Diriku akan mencinta lagi Dan semoga cinta ini menjadi akhir dari penantianku selama ini

Takutku Pada Malamku

Langit biru perlahan menghitam Membuat suasana mencekam Aku ketakutan sendirian Dibelakang panggung kematian Tak bisa melihat Itu yang kurasa Tak ada lentera yang menerangi Yang ada hanya gelap dan gelap Yang perlahan merasuk Ke sendi-sendi tubuhku Nyeri dan sakit mulai kurasa Bukan tubuhku namun pikirku Tak ada teman untuk menemani Dalam gelap mata ini Kuingin kau datang lagi Cahaya yang besar Yang menerangi seisi bumi ini

Rintihan Jiwaku

Serpihan jiwa yang tlah hancur Menjatuhkan mimpi yang tlah tinggi Suara menjerit mendesing di otakku Tangisan-tangisan mulai muncul Menambah pilu yang kuaalami Kenapa kau hias hatiku Namun kau hancurkan setelahnnya Ku ingin marah padamu Namun cinta ini lebih besar dari marahku Kuingin slalu didekatmu Namun dirimu slalu ingin menjauhiku Ku hanya terpaku Menatap takdir yang tlah tertulis Apakah ini jalanku Terpisah dari cinta sejatiku

Kebohongan Cinta

Cinta yang kautanam dalam debu Apakah kan tumbuh besar cinta itu Apakah kau kan bahagia Jika kau tak tulus mencinta Ku tahu pikirmu yang kacau Dan hatimu yang hancur Saat ku memasang cincin ini Baru kutahu hanya dia bukan aku Yang kau cinta Kutahu ku tak sesempurnanya Maafkan diriku yang bodoh ini Yang tlah melamarmu Tanpa kumengerti cintamu itu