Catatan

Cerita Tangis

Saat napas merintih duka Membuka memori kenangan lama Tentang diri saat kau tinggal pergi Juga tentang sakit akan kehilangan seseorang yang sangat berarti Menangis, bukan mataku tapi kalbuku Terjerat lagi diriku dalam jaring kesepian Terbakar api neraka Itu yang kurasa Teringat lagi saat kau kecup keningku saat kecil Tersenyum bahagia dulu kecil Sekarang dewasa ku menangis karna tak kau kecup Merengekku dihadapan makammu Hanya bisa kulantunkan fatihah untukmu Dan berharap semoga kau bahagia disana

Angan-Angan

Hembusan kata terasa letih Angin semilir merombak sepi Batin menjerit tatkala senja Jiwa ingin mati dalam kenangan Apa daya tubuh tak kuat Menahan semua rasa perih di dada Saat rasamu pergi menjauh dariku Mungkin hanya bisa kutatap semua itu Dan mungkin ku akan menangis Tapi untung itu hanya khayalku bukan kenyataanku

Sang Bintang

Gelap malam terhias bintang Hingga langit menafsirkan keindahan Terbentang samudra ditengahnya Yang dikelilingi ikan dan bintang Angin sebagai pelengkap Dan aliran air sebagai penenang Sekilas bintang jatuh kutatap Memohon apa yang kupikir Langit yang kutatap keindahannya Tiba-tiba pudar tergerus awan hitam Semua keindahan yang terbentang Kini hanya diselimuti oleh kegelapan Selintas kulihat satu bintang Dia masih bersinar terang sendiri Disaat teman-temannya ketakutan Kulihat tak ada takut menyelimutinya Ku lantas memohon agar bintang itu tetap bersinar terang Dan memberi keyakinan pada yang lain Agar tak takut bersinar Walau sang awan hitam sedang mengintai

malam

Malam pekat dingin menakutkan Angin mengalir kencang Takut kurasa Sunyi Sehelai selimut lapisi tubuhku Bersama kehangatan cinta Dalam kegelapan Mataku Kudengar hentakkan kaki kuat Bingung kurasa pikirku Malam dingin Menakutiku

Lihatlah Dan Rasakan

Nyanyian syahdu di tepi hutan Membuat mataku ingin terpejam Diiringi kicauan burung dan hentakkan kaki rusa Semua mahkluk pun ingin saling menari Tapi kini semua itu tak terlihat dan tak terdengar lagi Semua ini karna keserakahannya Dia yang tak punya belas kasih Seenaknya memotong pohon dari akarnya Dia yang tak punya pikiran tentang alam Yang ada di otaknya hanya uang dan uang Kapankah ini kan berakhir Kapankah keserakahan manusia kan seleasi Apakah menunggu alam akan membalasnya Baru kalian berhenti melakukan kerusakan

Perjuangan Sahabat

Butir butir kaca berjatuhan Membuat hatiku terbuka Dentuman lonceng keras Membuatku memikir dalam Suara tangis yang merasuk telinga Membuat diriku sadar Tentang arti kehidupan Dan tentang arti persahabatan Ku baru tahu apa arti sahabat Mereka yang slalu membantu Walauku tak menganggap mereka ada Mereka yang slalu memberi nasehat Meski mereka tahu ku tak pernah mendengarkan Mereka yang slalu memberi semangat Disaat aku rapuh dan ingin hancur Tapi kuslalu diam tak berkata kepada mereka Ku tak pernah berkata terima kasih kepada mereka Tapi sekarang baru aku mengerti sahabatku Apa arti yang terpenting dari persahabatan Terima kasih sahabatku Atas semua yang tlah kau beri padaku

Sahabat Sejati

Lihatlah sang mentari Yang selaluTersenyum dan menyapa dengan sinarnya Lihatlah sang angin Yang selalu ceria berlari kesana kemari Lihatlah sang batu Yang tak pernah mengeluh walau ujian selalu menimpanya Lihatlah pula sang air Yang selalu tenang walau masalah sedang mengintai Apakah kau tak bisa melihat Apakah kau tak bisa merasakannya Dunia bukan hanya mengujimu Rasakanlah penderitaan yang lebih berat daripada penderitaanmu Apakah kau masih mengeluh tentang takdirmu Apakah dirimu sudah mengerti tentang semua ini Lihatlah kami sahabatmu Kami akan membantumu Meskipun bertaruh nyawa